Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2020

HIDUP BARU DENGAN BANTUAN SISTEM (CHAPTER 12)

CHAPTER 12 PERUSAHAAN DAN PERSIAPAN ACARA TAHUN BARU PERUSAHAAN GEMAR Liburan kami akhirnya selesai. Awalnya aku berharap bisa pulang secepat mungkin tapi pekerjaan baruku membuatku merasa malas untuk kembali bekerja di kantor dan menikmati liburan bersama dengan Rani di IBUKOTA. Tapi hal yang paling tidak ingin ku hadapi adalah reaksi hubunganku dengan Rani. Aku akan merasa malu ketika mereka menggodaku di kantor. Apalagi reaksi ibuku dan orang tua Rani. Aku langsung di telpon oleh ibuku ketika siaran di TV Merah Putih di tersebar. Ibuku turut senang karena ibuku menyukai Rani dan mengatakan padaku untuk memperlakukan Rani dengan baik. Pembicaraan ku hentikan ketika ibuku menanyakan rencana pernikahanku dan aku bersikap seperti kehilangan sinyal. Masalah muncul ketika orang tua Rani meminta untuk bertemu denganku. Ah aku sangat bodoh. Mengumumkan hubunganku seperti itu di TV ketika aku merupakan pengusaha muda yang sukses hanya akan menarik perhatian. Aku tidak menyesali hub...

HIDUP BARU DENGAN BANTUAN SISTEM (CHAPTER 11)

Sekali lagi ini hanya fiksi dan bukan kenyataan. Tokoh nyata di cerita ini hanya aku dan kedua temanku Putra dan Haydar. Tokoh seperti Rani, Risa, Dini, Rin dan + orang-orang lainnya hanya imajinasiku. Mereka tidak berdasarkan orang nyata di kehidupanku. Mereka hanya imajinasi yang aku buat untuk keberlangsungan cerita ini. CHAPTER 11 IBUKOTA DAN TAMPIL DI TV SERTA HUBUNGAN BARU Aku berangkat menggunakan pesawat menuju ibukota bersama Rani. Tidak lupa sebelumnya aku menyuruh Rani memesan kamar hotel untuk kami berdua. Tentu saja kamar kami terpisah. Seperti yang Rani katakan dia tidak berniat macam-macam denganku. Dan aku bisa menghormati hal itu. Aku mengagumi tekat seperti itu darinya. Sesampai di hotel kami langsung check-in dan pergi berjalan-jalan di ibukota. Pemandangannya sangat ramai. Lebih ramai dari Kota Sin. Aku bersyukur kota Sin tidak seramai ibukota. Jadi aku tidak pernah tersiksa macet atau sebagainya. Kami berjalan berdua tiba-tiba ada seorang preman mendekati k...