CHAPTER 12
PERUSAHAAN DAN PERSIAPAN ACARA TAHUN BARU PERUSAHAAN
GEMAR
Liburan
kami akhirnya selesai. Awalnya aku berharap bisa pulang secepat mungkin tapi pekerjaan
baruku membuatku merasa malas untuk kembali bekerja di kantor dan menikmati
liburan bersama dengan Rani di IBUKOTA.
Tapi
hal yang paling tidak ingin ku hadapi adalah reaksi hubunganku dengan Rani. Aku
akan merasa malu ketika mereka menggodaku di kantor. Apalagi reaksi ibuku dan
orang tua Rani. Aku langsung di telpon oleh ibuku ketika siaran di TV Merah
Putih di tersebar.
Ibuku
turut senang karena ibuku menyukai Rani dan mengatakan padaku untuk
memperlakukan Rani dengan baik. Pembicaraan ku hentikan ketika ibuku menanyakan
rencana pernikahanku dan aku bersikap seperti kehilangan sinyal.
Masalah
muncul ketika orang tua Rani meminta untuk bertemu denganku. Ah aku sangat
bodoh. Mengumumkan hubunganku seperti itu di TV ketika aku merupakan pengusaha
muda yang sukses hanya akan menarik perhatian. Aku tidak menyesali hubungan
kami tapi aku ingin mengulang adegan itu agar aku tidak meneriakkan ke seluruh
penonton tentang hubunganku dengan asistenku.
Aku
sudah dicegat oleh wartawan ketika akan pulang dan sedang berada di kota Ponti
tentang sejauh mana hubunganku dengan Rani. Aku hampir keceplosan mengatakan
kami tidur bersama. Walaupun kami tidak melakukan apapun hal itu akan membuat
orang melihatku dengan pandangan buruk. Aku hanya mengatakan kami baru jadian
seminggu yang lalu di taman nasional ibukota di malam hari. Aku hanya berharap
tidak akan ada masalah dari mereka.
Aku
duduk menunggu pesawat akan lepas landas untuk pulang ke Kota Sin bersama Rani.
Ada masalah ketika kami membeli tiket yaitu Rani ingin duduk denganku untuk
membicarakan masalah proyek yang sedang dikerjakan dan mengatakan bahwa dia
adalah kekasihku jadi dia ingin duduk bersamaku. Haydar berhasil menyelesaikan
ceritanya dalam waktu 5 hari. Dan Rani baru bisa memberitahuku hari ini.
Dia
memberikan game ini nama Human’s Last Stand. Huh! Terasa sangat pas untukku.
Ceritanya adalah seorang pemuda bernama Hendrik yang sedang berlibur di sebuah
pantai. Kemudian di diculik dan dibawa ke pulai terpencil. Ketika dia sadar dia
berada di dalam lab berwarna putih bersih tanpa ada jendela. Dia mencoba untuk
keluar dari lab itu dan menemukan ada robot yang berusaha menghentikannya untuk
pergi dari pulau tersebut. 5 level pertama adalah robot dan kemudian 45 level
selanjutnya adalah dia berusaha untuk mengambil alih bumi dari pasukan Zombie.
Ya
secara keseluruhan menurutku cukup menarik. Aku sedikit menambahkan ceritanya.
Model karakternya. Persenjataannnya. Dan karakter pendukung berupa seekor
anjing yang bisa melacak makanan atau senjata dan seorang gadis kecil berumur
10 tahun yang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan pemain dari virus zombie.
Dan juga ini adalah game online pertama kami yang dibuat untuk monetasi dimana
pemain bisa membeli diamond, gold, dan senjata dengan menggunakan bantuan
transaksi melalui ATM atau IsMarket yang sekarang sudah banyak bermunculan di
berbagai kota. Aku berencana menyuruh Handoko
untuk menegosiasikan hal ini dengan pihak IsMarket agar mereka mau membantu
dalam masalah ini dengan kompensasi yang sesuai. Game ini juga bisa membuat
pemain berbicara dengan semua orang di seluruh dunia yang memainkan game ini
karena game ini memiliki mode multiplayer dimana pemain bisa saling membantu
untuk memburu zombie di level yang mereka kesulitan sendirian.
Secara
keseluruhan aku menilai game ini cukup bagus.
Dan itulah yang menjadi masalahku sekarang. Rani ingin duduk di sampingku untuk membahas masalah pekerjaan ditambah valid juga dia adalah kekasihku dan Dini tidak setuju Rani ingin duduk denganku untuk mengobrol tentang pekerjaan walaupun dia tahu hubungan aku dan Rani. Ketika aku memilih untuk duduk bersama Rani, Dini menunjukkan ketidaksenangannya dengan jelas dan mulai memukul dadaku. Tidak sakit sih tapi ketika orang-orang berbisik dan melihatku dipukul oleh seorang wanita cantik ketika ada wanita cantik lainnya yang sedang memegang tanganku. Membuatku tidak tahan dengan suasana ini hingga akhirnya aku pesawat siap lepas landas dan aku merasa lega.
Dini dan Putra juga mengatakan mereka akan membantuku di perusahaan selama masa
liburannya membuatku merasa tertolong tapi Rani tidak mengijinkan Dini untuk
bergabung dengan alasan Dini tidak mengerti apa-apa tentang perusahaan. Hal
itu membuatku pusing ketika Dini mulai memarahi Rani dan aku merasa sangat
senang ketika aku bisa menjauh dari obrolan keras kedua wanita ini.
Rani dan Dini selama perjalanan.
“Jangan
ganggu pekerjaan perusahaan kami untuk keegoisan gadis kecil sepertimu. Atau
aku bisa membuat hidupmu menjadi sulit.” Ancam Rani ke Dini yang merayu Aldi
untuk masuk ke perusahaan mereka lagi. Rani sudah mendengar dari Aldi tentang
bagaimana Dini adalah asisten Aldi sebelum dia membuat perusahaan dan keluar
ketika perusahaan itu sudah jadi beberapa minggu sebelum Rani menjadi asisten Aldi.
Dan
Rani merasa terancam dengan kedatangan Dini. Selama dia menjadi asisten Aldi
dia bisa merasakan kesuksesan. Walaupun dia sering pulang telat dan kelelahan.
Tapi Rani merasa sangat senang dengan pekerjaannya. Dia mendapat gaji yang
sangat besar. Dia bisa membantu keuangan keluarganya. Dia dipercaya untuk
menjalankan tugasnya. Dan Aldi memberikan semua yang dia inginkan selama hal
itu untuk kepentingan Perusahaan GEMAR. Ditambah lagi sekarang Aldi adalah
kekasihnya. Dia akan merasa lebih terancam ketika ada wanita lain yang
mendekati Aldi. Walaupun dia tidak masalah dengan membagi Aldi tapi dia tidak
ingin membuat Aldi mendapat masalah dari hasrat laki-lakinya. Dia mengingat
kembali pembicaraan dengan Aldi tentang masa depan Perusahaan GEMAR. Aldi
dengan percaya diri ingin mengembangkan Perusahaan miliknya menjadi Perusahaan
yang besar. Dia tidak ingin membuat Perusahannya mendunia setidaknya untuk
sekarang tapi dia percaya bisa membuat Nama Perusahaan GEMAR di ketahui oleh
seluruh warga Indonesia. Dan buktinya bahkan diluar negeri juga ada penggemar
game yang dibuat oleh perusahaan GEMAR.
Hal
itu membuat Rani tertarik dengan Aldi. Dan secara perlahan mulai memiliki
perasaan pada Aldi. Well, setidaknya Rani berpikir perasaannya hanya sekedar
menyukai karisma Aldi sebelum Aldi membelanya. Disaat itulah akhirnya dia
menyadari perasannya pada Aldi. Dan itulah yang membuatnya merasa terancam.
Jika Shela yang tidak mau membagi Aldi kembali bekerja di perusahaan Aldi dia
takut Aldi akan menunjuk Shela menjadi asistennya menggantikan Rani. Membuat
Rani kehilangan kehilangan segalanya. Dan yang paling buruk adalah kehilangan Aldi.
Seorang kekasih yang mempercayainya untuk terus maju bersama-sama.
“Hmph,
ancamanmu sudah diterima dan diabaikan. Nenek.” Balas Dini dengan tersenyum.
“What did you call me, child?” Rani menatap tajam ke Shela ketika dia mendengar
Dini memanggilnya nenek.
“I call you old hag.” Balas Dini.
“Oh.
Sekarang kau sudah mengatakannya bitch.
Biar aku tunjukkan aku bisa membuatmu menangis.”
“Ehehehe.
Yeah, right. Aku sudah bersama
dengannya dari awal dia memulai usaha berbulan-bulan lalu. Aku lah yang tepat
untuk membantunya. Kamu lihat? Aku berhasil mendapatkan ekstra kredit di
semester 1 dan aku bisa lulus dengan cepat jika aku mau. Dan tantanganmu
membuatku yakin. Aku akan lulus secepat mungkin. Dan nanti. Aku akan
menggantikan posisimu. Aku bisa memperkerjakanmu jika kamu mau bekerja
nantinya? Bagaimana dengan cleaning servis untuk membersihkan toilet? Kamu pasti
berbakat untuk melakukannya.” Dini membalas dengan percaya diri dan menghina
Rani. Perkataan Dini membuat Rani kesal. Dia sudah berusaha baik dengan anak
kecil ini dan bahkan mau membagi Aldi dengannya tapi sepertinya dia harus
menunjukkan tempat Gadis kecil ini berada di kehidupan Aldi. Jauh dibawahnya.
Keputusannya
untuk belajar di Ibukota adalah impiannya. Tapi dia cepat tersadar bagaimana
kehidupan di ibukota. Dan dia beradaptasi dengan kehidupan itu. Dini adalah
gadis yang berbakat. Dengan bakatnya dia berhasil meraih prestasi yang sulit di
percaya dari Universitasnya. Dan dengan tawaran untuk lulus lebih awal selama
dia bisa mempertahankan nilainya. Shela akan mengambilnya. Setelah dia
mendapatkan gelarnya. Dia akan kembali. Aldi sudah berjanji akan menerimanya
kembali. Dia sudah janji. Dia akan mendapatkan kembali posisi lamanya. Well,
jika itu tidak bisa dia yakin bisa melakukan sesuatu dengan Aldi. Dia sudah
mendengar kalau Aldi menyukainya sejak kecil walaupun dia menjauhi Aldi sejak
mereka lulus SD dan well, kebetulan sekali karena Dini juga menyadari hatinya
ke Aldi. Dan Dini bisa mendapat posisi apa saja selama dia mampu
mengerjakannya. Rani menjadi kekasih Aldi adalah hal sementara untuknya. Dia
bisa merebut Aldi dari Rani ketika waktunya tiba. Itu tidak akan sulit.
Walaupun jika mereka menyetujui untuk membagi Aldi dia bisa menerimanya. Selama
dia di atas tentu saja. Dia tidak ingin posisinya dibawah Rani. Apalagi posisi
itu adalah sebagai Kekasih Aldi.
Aldi
tidur selama perjalanan. Walaupun awalnya dia berbicara dengan sahabatnya dia
akhirnya tertidur dengan nyaman saat pulang. Semua yang terjadi di Ibukota
membuatnya kelelahan dari melawan preman tidak tahu diri sampai diwawancara
masuk TV untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Kejadian dengan preman itu
membuat Aldi sedikit sadar dan teringat hidup tidak selalu indah aman dan
tentram. Dia akan membuat robot untuk melindunginya setelah dia pulang dan
membuat mereka terlihat seperti manusia. Dan well, jika dia tidak bisa
membuatnya ada sistem yang akan menjual robot penjaga padanya. Banyak yang
pasti bertanya kenapa dia tidak membeli semua hal dari sistem jika sistem
memiliki segalanya. Jawabannya adalah tantangan. Bergantung terlalu besar
terhadap sistem adalah hal yang merepotkan. Apalagi jika suatu saat sistem
tiba-tiba menghilang. Jadi itulah motivasinya untuk mengerjakan hal-hal ini
tanpa bantuan sistem. Kecuali hal yang memang sudah terlalu berbahaya untuk
diabaikan terlalu lama. Lagipula semahal apapun itu yang dijual di dalam sistem
saat ini dia positif bisa membeli mereka. Sistem memang tidak akan
melindunginya 100% lagi tapi sistem akan membantunya. Dia sudah menghabiskan
lebih dari satu tahun untuk menguasai semua fitur sistem dan melihat isi store
yang tersedia untuknya.
Dalam
hal ini Aldi memang benar. Sistem sudah dibuat setia padanya ketika pertama
kali dia mengaktifkannya di kehidupan keduanya. Sistem membuat Aldi meraih
potensinya yang sebenarnya. Walaupun tanpa sistem Aldi akan tetap meraih sukses.
Walaupun lebih lama dan lebih sulit dari bantuan sistem. Itu karena memori masa
depannya. Aldi bisa memanfaatkan memorinya dan tidak perlu membuat bisnis
seperti game maker atau semacamnya di awal karirnya. Dia bisa hanya menunggu.
Dia bisa melakukannya dengan mudah. Hanya perlu memiliki waktu yang cukup dan
mengumpulkan aset secara perlahan. Bahkan dengan bantuan Sistem sekarang dia
sedang mengulur waktu. Untuk namanya tersebar luas dan mengambil alih keadaan.
Hidupnya yang lama sudah hancur. Dan dengan kesempatan ini sistem akan membuat
kehidupan Aldi menjadi lebih baik.
Dan hal ini membuat sistem melakukan sesuatu. Sesuatu yang tidak akan disadari siapapun. Kegagalan terbesar dalam hidup Aldi adalah kehilangan Istri dan anak-anaknya. Sistem membuat Aldi menjadi berkarisma dan banyak orang yang akan melihatnya dengan tatapan kagum sekarang. Hal ini juga membuat sistem untuk memikat banyak wanita dengan Aldi. Sistem tidak ingin Aldi mengulangi kegagalan terbesar dalam hidupnya dan melakukan hal ini demi kehidupan Aldi dan para wanita yang dipilih oleh sistem. Itu karena. Para wanita yang dipilih sistem adalah mereka yang memiliki akhir tragedi seperti Aldi, dikhianati, dibuang dan dicampakkan di akhir hidup mereka. Jadi dengan bersama mereka Aldi juga menyelamatkan mereka.
Akhirnya
setelah 2 jam sampai ke Kota Sin Aku bisa beristirahat. Rasanya sangat lelah
sekali dan aku langsung pulang kerumah memanggil mobilnya menggunakan sistem
Artificial Intelegent yang bisa membuat mobil itu datang sendiri tanpa
dikendari siapapun.
Aku
memutuskan untuk membawa Rani kerumahku. Hari yang sudah malam membuat Rani
tidak memungkinkan untuk pulang sekarang jadi Aku menawarkan untuk tidur di
rumah dan pulang besok hari. Aku memberikan Rani libur 1 hari dan bisa kembali
bekerja lusa. Tentu saja ini membuatku tetap harus masuk kantor besok. Aku
memiliki hal yang ingin kulakukan di kantor. Hal itu adalah memproses game
Haydar.
Dengan
rasa lelah Aku memberikan ibu dan adikku hadiah mereka dan segera tertidur
sebelum mengantar Rani keruang tidur tamu yang ku bangun ketika aku, Putra dan
Haydar beserta Dini bekerja bersama dulu. Aku tidur ruangan pribadiku dengan
nyenyak.
Aku
mengunci ruanganku sebelum tertidur takut ada yang masuk dan memastikan keaman
ruanganku sudah ketat baru aku memutuskan untuk tertidur.
Keesokan
harinya adalah hari rabu, aku bangun pagi setelah Shalat Subuh aku mulai
berolahraga di ruanganku. Aku melihat armorku yang sedang dalam proses
pengerjaan. Sebuah armor yang kubuat terinspirasi dari Iron-Man. Walaupun tentu
saja bukan. Aku memberinya desain Merah dan Putih yang merupakan lambang
bendera negara Indonesia dan lambang Garuda di dada armorku. Yang kubutuhkan
sekarang adalah sebuah baterai yang mampu menggerakkan armor ini. Sayangnya
yang terpikirkan olehku hanyalah reaktor nuklir yang tidak mungkin ku dapatkan
tanpa terlacak oleh militer. Aku tidak ingin berurusan dengan mereka saat ini.
Aku tidak membenci mereka tapi aku tahu aku pasti akan diawasi jika aku
memiliki sesuatu semacam ini. Perhatian yang akan kudapat dari memiliki armor
seperti ini jika sampai tersebar juga akan merepotkan. Aku menamai ini
Iron-Knight Armor.
Aku
membiarkan armor ini untuk sementara waktu dan akan melanjutkannya setelah
tahun depan. Ketika aku kembali ke atas Rani masih tertidur. Aku hanya
membiarkannya dan pergi berolahraga berkeliling kampung kemudian mandi lagi.
Ketika
aku selesai memakai pakaianku Rani sudah terbangun.
“Di?
Kamu mau ke kantor? Tunggu sebentar ya.” Rani membuka tasnya dan mengeluarkan
baju kantornya.
“Tidak
apa-apa. Kamu bisa beristirahat hari ini.” Ucapku padanya. Dia terlihat ragu
kemudian menggelengkan kepalanya.
“Tidak.
Aku akan bekerja hari ini denganmu. Kita bisa membicarakan tentang konsep dari
Haydar hari ini.” Mendengarnya aku tersenyum. Rani rela meninggalkan hari
liburnya untuk pekerjaan.
“Baiklah
kalau begitu. Kamu bisa mandi dulu di sini. Kita bisa mengantar barang-barangmu
ke rumah kalau kamu mau sebelum datang ke kantor.” Dia hanya mengangguk dan
bergegas untuk berkemas.
‘Sistem,
belikan aku Super Pil untuk masing-masing kekuatan, kecerdasan, kebijaksanaan,
karisma dan keberuntungan.’
“KONFIRMASI
TOTAL 5.000.000 POINT SISTEM”
Aku
langsung memakan pilnya. Aku ingin bertambah kuat secepat mungkin
STATUS
KEKUATAN
: 58,4
KECERDASAN
: 56,3
KEBIJAKSANAAN
: 51
KARISMA
: 51,5
KEBERUNTUNGAN
: 52
Setelah
aku tahu bisa menambahkan status seperti keberuntungan dan kebijaksanaan setelah ada kebijakan baru dari Sistem aku
langsung menaikan point mereka menjadi 50-an. Dengan ini aku sudah di level
berbeda dari manusia biasa. Bahkan tidak banyak Manusia Super yang bisa
memiliki status seperti ini.
‘Sistem
cek berapa uangku sekarang dan point yang kumiliki!’
“UANG HOST SAAT INI ADALAH 53.004.025.000
RUPIAH DAN POINT SISTEM HOST ADALAH 200.000.”
‘Whut?
Kenapa penghasilanku bisa bertambah sangat banyak dari beberapa minggu yang
lalu? Bukannya ini ada yang aneh? Aku senang sih tapi kenapa bisa begini
sistem?’
“BANYAK
YANG MENDOWNLOAD GAME HOST INGIN MEMBERIKAN SUPPORT MEREKA JADI NONA RANI
MEMUTUSKAN UNTUK MEMBUAT PATREON DIMANA KARENA SEKARANG JUMLAH PENGGEMAR
PERUSAHAAN HOST SUDAH MENDUNIA HOST MENDAPATKAN UANG YANG SANGAT BANYAK SEJAK 1
BULAN LALU DIMANA RANI MEMBUAT PATREON ATAS NAMA PERUSAHAAN. UANGNYA SUDAH DI
SIMPAN DI SISTEM. SISTEM MENYARANKAN HOST UNTUK MENYIMPAN UANG DI BANK SETELAH
HOST BERUMUR 19 TAHUN DAN MENYIMPAN SEBAGIAN ASET PERUSAHAAN AGAR HOST TIDAK DI
CURIGAI MENGGELAPKAN UANG UNTUK MENGHINDARI PAJAK.”
‘Yeah,
aku bisa melihat bagaimana itu akan terjadi.’ Dan aku memang tahu. Banyak yang
melakukan hal itu di dunia ini. Untuk sementara aku akan bermain aman selama
mereka tidak memberiku masalah.
Lagipula
aku tidak berniat menggelapkan pajak atau semacamnya. Aku akan membantu negara
ini dengan pajak dan kontribusi untuk membangun negeri ini. Pajak dan
sumbanganku ke berbagai tempat yang membutuhkan memastikan hal itu.
‘Gunakan
5.000.000.000 Rupiah dan sumbangkan ke mereka yang benar-benar membutuhkannya
sistem.’
“KONFIRMASI.
SISTEM AKAN MEMBERIKAN SUMBANGAN INI DENGAN NAMA HOST”
‘Huh?
Dengan namaku sistem jangan lakukan hal itu!’
“MAAF
HOST TAPI SISTEM SUDAH MENGIRIMKANNYA DENGAN NAMA HOST.”
Aku
sedikit khawatir dengan hal ini. Sebelumnya sistem tidak akan melakukan hal
ini. Aku hanya dapat memikirkan bahwa sistem ingin aku menerima perhatian ini.
Ya sudahlah. Aku akan melakukan yang terbaik seperti yang selalu ku lakukan.
Pengetahuan baruku membuatku mendapat ide seperti apa aku akan memiliki tenaga
yang cukup untuk menghidupkan armorku. Aku akan mengerjakannya setelah acara
tahun baru.
“Aldi
aku sudah siap. Ayo kita berangkat.” Ucap Rani ketika dia keluar. Aku bisa
melihat wanita yang memiliki kecantikan alami. Aku merasa terpesona melihatnya
tapi aku menahan diriku.
“Kamu
terlihat menawan. Siap untuk berangkat?” Aku memujinya dan memanggil mobilku
keluar.
“Terima
kasih. Kamu terlihat berbeda dari sebelumnya juga.” Aku hanya tersenyum melihat
Rani merona dengan Upgrade Statusku, curang memang tapi aku akan memanfaatkan
semua sumber daya yang kupunya selama aku tidak mendapat masalah dari hal ini
dan kemudian kami masuk ke dalam mobil.
Ketika
Rani masuk ke dalam mobil dia duduk di sampingku, “Ohya aku gak tahu kamu
memiliki mobil otomatis?”
“Yeah,
ini fitur baru yang ku pasang sendiri. Artficial Intelegent. Mungkin akan ku
pasang di perusahaan untuk mengamankan data perusahaan dan mengawasi bagian
luar kantor.”
“Wow,
kamu bisa membuat AI yang seperti ini. Apa dia bisa bicara?
“SAYA
BISA BERBICARA DENGAN BAIK NONA RANI!” Sebuah suara robot muncul dari dalam
mobil.
“Wow,
kamu memang keren Aldi. Ide bagus untuk menambah keaman kantor kamu. Jadi tentang
perkembangan dari Haydar...”
Kami
membicarakan perkembangannya selama di jalan. Secara keseluruhan tidak ada
perubahan sama sekali. Jadi aku bisa memprosesnya ke bagian program.
“Kalau
begitu kumpulkan semua kepala bagian untuk mengadakan rapat tentang operasional
perusahaan bulan ini dan informasikan ke semua karyawan tentang acara tahun
baru di kantor. Mereka bisa membawa keluarga mereka. Kita bisa memberikan
sedikit untuk anak-anak kecil yang datang jadi siapkan amplop. Oh uang akhir
tahun juga jangan lupa. Ini cukup penting untuk meningkatkan semangat kerja
mereka. Jadi cek seberapa besar produktivitas mereka selama bekerja dan kita
akan membagikan mereka reward sesuai kerja keras mereka dan poto pegawai
terbaik bulanan.” Aku sudah gencar menyuruh Rani untuk mendata mereka. Aku akan
memberlakukan sistem Reward dan Punishment tentu saja Punishment mungkin tidak
akan diberikan karena betapa kerasnya mereka bekerja dan setianya mereka pada
Perusahaan.
“Baiklah.
Saya sudah mengirim notifikasi untuk rapat siang ini. Saya akan menyiapkan
hal-hal yang akan anda perlukan secepatnya di kantor.”
Kami
hanya berbicara biasa dan mengantar koper milik Rani ke rumahnya. Aku memberi
sedikit oleh-oleh untuk adiknya dan orang tuanya. Mereka cukup senang dan
menawarkan untuk sarapan di rumah mereka dan aku mengikuti mereka untuk sarapan
bersama sebelum berangkat .
“Kamu
kelas berapa Nisa?” Aku bertanya ke adik Rani yang masih SMA.
“Saya
kelas 10, bang Aldi.” Jawabnya. Bisa dibilang dia adalah versi mini dari Rani.
Sama cantiknya hanya lebih muda. Ya umur kami memang tidak terlalu jauh jadi
aku tidak masalh dia memanggilku bang atau semacamnya dan aku bukan orang yang
ketat dalam hal seperti itu.
“Oh,
SMA mana?” Tanyaku dengan penasaran.
“SMA
Melati.” Ah, rupanya satu alumni denganku berarti dia masuk aku baru lulus.
“Oh
abang juga SMA disitu baru lulus tahun ini. Kamu ada pelajaran komputer kan di
SMA?” Tanyaku mengingat pelajaran TIK di SMA dan sisa Laptop di mobilku.
“Iya
bang. Tapi saya makai komputer di sekolah karena saya belum punya laptop
sendiri.” Huh, nice chance.
“Oh
belum. Kalau begitu ini buat kamu.” Aku memberinya sebuah kotak besar yang
kuambil dari mobil. Sebenarnya ini hanya sisa dari apa yang akan kuberi ke
semua Kepala Bagian untuk kepentingan kerja perusahaan dan aku sudah memberikan
adikku yang juga baru masuk SMA laptop yang sama. Serta beberapa keluarga
terdekatku.
Dia
terkejut ketika dia membuka kotaknya terdapat laptop yang merupakan kelas atas
untuk harga standar. Aku hanya membeli benda ini seharga 23 juta/unit. Dia
berterima kasih padaku dengan senang dan memelukku mengatakan dia menyetujui
hubunganku dengan Rani yang membuat Rani mencubitnya karena mengatakan hal yang
memalukan dengan wajah memerah. Kedua orang tua Rani juga berterima kasih atas
apa yang kuberikan karena mereka tahu semua ini bukan benda murah.
“Jadi
gimana kamu di Ibukota nak Aldi? Saya lihat loh kamu masuk TV.” Ucap ibu Rani
memulai pembicaraan.
“Lumayan.
Sedikit gugup tapi saya bisa mengatasinya.” Balasku dengan sedikit tertawa.
“Kamu
hebat juga bisa mendirikan perusahaan sendiri di umur semuda ini. Saya terkesan
sama kamu Nak Aldi.” Ucap Ayah Rani.
“Jadi
kamu juga memutuskan untuk berhubungan dengan Rani. Saya bisa setuju. Apa lagi
kalau kamu bisa sesukses ini ketika masih muda. Saya berharap kamu bisa menjaga
anak saya.” Lanjut ayah Rani.
“Saya
pasti akan menjaga Rani. Anda tidak perlu khawatir dengan hal itu.” Balasku.
Kami
hanya basa-basi selama beberapa menit dan kemudian langsung pergi ke kantor
ketika hari menunjukkan jam 8.
Beberapa
saat kemudian kami sudah tiba di perusahaan. Kami masuk kedalam ruanganku
sambil membicarakan masalah akhir tahun kantor.
“Tolong
beritahu Adit untuk mengurus semua masalah pajak kantor ini dan untuk
mengingatkan karyawan agar segera melapor pajak lebih awal. Aku tidak ingin ada
masalah kedepannya jika kita melewatkan pajak. Tagihan listrik, WiFi, dan Air
serta pengeluaran lain kita cukup besar dengan 56 Juta bulan ini. Aku tidak
masalah tolong berikan padaku semuanya untuk ditanda tangani.” Well aku tidak
terlalu terkejut dengan pengeluaran bulan ini. Wifi di setiap bagian. Air yang
bisa menyala 24 jam di semua lantai untuk kemudahan bekerja. Dan tentu saja
listrik semua bagian yang memiliki komputer masing-masing untuk setiap pegawai
yang memerlukannya juga peralatan rekaman audio. Dan minuman serta makanan
snack untuk semua pegawai yang bisa diambil secara gratis untuk dimakan di
kantor ketika sudah kelaparan.
“Baiklah
kalau begitu Pak, tagihannya memang cukup besar tapi bisa dipahami mengingat
kita melakukan banyak kegiatan siang hingga malam.” Balas Rani
“Ah
iya aku hampir lupa, tolong tambahkan bonus lembur bagi mereka yang lembur
untuk bekerja. Dan juga perintahkan mereka mengumpulkan kartu hadir mereka di
mesin pengecek untuk mendata suruh bagian TU untuk menyimpan arsip mereka.” Aku
harus memiliki data mereka. Baik data pegawai dan data keuangan. Perusahaan ini
adalah masa depan skripsiku. Aku menolak untuk bersusah payah ke perusahaan
lain seperti kehidupan lamaku.
“Tentu
saja Pak.” Balas Rani. Dia tidak tahu tentu saja niatku. Tapi dia bisa
melakukan perintah ini dengan simpel.
“Berapa
keuntungan kita tahun ini? Well tahun 2016 belum berakhir dan kita baru
beroprasi selama beberapa bulan dan baru mengeluarkan beberapa game baru yang
tidak menghasilkan terlalu banyak pemasukan.” Beberapa game yang dibuat oleh
perusahaan ini sampai saat ini berjumlah 3. Aku ingin segera menggunakan server
pribadi berjaga-jaga untuk tidak diserang. Sebenarnya aku sempat di serang oleh
Hacker selama berbulan-bulan ini seperti akun pribadiku dan semacamnya tapi aku
berhasil menghentikan mereka. Aku akan segera membuat AI untuk melindungi data
perusahaan. Dan penghasilan yang dihasilkan game sejauh ini hanya beberapa
ratus ribu perminggu. Terlihat banyak memang jika aku tidak harus membayar
biaya pembuatan gamenya dan biaya operasional Perusahaan.
“Game
yang kita buat berhasil mendapat donasi hampir 10 Miliar Rupiah. Kita mendapat
uang donasi sebanyak ini karena semuanya sudah di ubah dari Dollar, Yuan, Yen,
Pounds, dan lainnya ke Rupiah yang bisa saya yakinkan ke anda sangat besar
karena perbedaan mata uang. Semua yang kita dapat dari donasi sudah saya
masukkan ke dalam akun bank atas nama Perusahaan” tentu saja akun bank
perusahaan itu hanyalah kebohongan yang tidak perlu diketahui orang-orang. Aku
memang memiliki akun bank perusahaan. Tapi semuanya akan masuk ke dalam sistem
jadi aku tidak perlu pergi ke Bank untuk melakukan transaksi apapun. Sayangnya
aku belum bisa memiliki akun bank pribadi. Walaupun untuk tidak membuat curiga
tetap diberlakukan biaya admin transfer dan semacamnya ketika kami membayar
pegawai. Bank akan melihat jumlah uang milikku di sistem sejumlah yang aku
ingin mereka lihat. Dan dengan membayar pegawai kurang lebih 350 Juta sebulan
aku mengijinkan mereka melihat cukup banyak untuk tidak curiga denganku.
“Huh?
Perusahaan kita berhasil mengeluarkan game ke Luar Negeri?” Sebenarnya ini
pertama kalinya aku mendengar gameku masuk ke Internasional karena aku belum
berniat untuk bersaing dengan Negara Luar.
“Tentu
saja. Karena kita memasangnya di PlatForm Internasional yang terpercaya. Kita
juga mendapat banyak pesan dari luar beberapa negara termasuk Indonesia untuk
menambahkan update untuk game yang kita buat. Game yang anda kerjakan di
perusahaan menjadi cukup terkenal ini data terbaru dalam satu minggu ini.
Sepertinya ada perubahan besar. Sangat besar pada jumlah penggunannya.” Dia
menyerahkan berkas dari mejanya yang baru dia cetak.
Aku
menerima data yang diberi Rani dan aku cukup terkejut. Game yang kubuat di
perusahaan ini bersama tim kami meningkat secepat ini. Jumlah pengguna dari
satu game tidak kurang dari 100.000 User dimana beberapa minggu lalu hanya
sekitar 10-20 ribu User.
“Good. Kita bisa melanjutkan ini dengan
bagus. Kita bisa mengupdate game yang sudah tidak diupdate selama 1 bulan.
Sampaikan itu ke Satria, Randi dan Haydar untuk update dan selanjutnya akan
kita proses dari sini.” Aku akan memberi update untuk game yang sudah satu
bulan tidak ada kabar. Awalnya aku tidak ingin repot mengupadetenya tapi ya
Pelanggan adalah raja atau semacamnya aku hanya akan melakukan untuk
menyenangkan konsumer.
“Baik
Ger, akan segera aku sampaikan.” Ucap Rani
“Ngomong-ngomong
jam berapa sekarang?” Tanyaku. Aku harus membeli jam baru. Aku tidak ingin
membuka komputer sekarang karena aku akan segera rapat.
“Jam
10.” Jawab Rani
“Huh,
sudah lama juga. Dan kapan akan memulai rapat?” Aku lupa bertanya tadi dan
hanya menyuruh Rani untuk menyiapkan rapat sekitar 2-3 jam yang lalu.
“Jam
10.30.” Jawabnya.
“Aku
akan kesana kalau begitu. Kamu bisa tinggal jika kamu mau.” Ucapku padanya tapi
dia menolak.
“Tidak
apa-apa. Saya akan mengikuti anda.”
Aku
hanya mengangguk dan masuk ke ruang rapat. Sebuah meja dengan satu kursi utama
di ujung meja. Kursi milikku sebagai pemimpin perusahaan.
Beberapa
menit kemudian mereka semua berkumpul 7 orang kepala bagian yang kutunjuk Handoko,
Satria, Randi, Adit, Haydar, Sarah, Adi dan tentu saja Rani yang duduk di
sampingku serta seorang pegawai TU Karin yang menjadi notaris dalam rapat ini.
“Baiklah
rapatnya bisa kita mulai tentang game yang rencananya mau kita buat dengan
server kita sendiri. Pak Handoko sudah membuat iklannya? Untuk perekrutan tahun
depan?”
“Sudah
saya tampilkan di beberapa media. Saya mendapat kabar dari bagian TU sudah ada
beberapa yang mendaftar untuk ikut tes tahun depan.” Dari sini Handoko melihat
ke arah Rani yang mengangguk.
“Kita
sudah mendapatkan sekitar 6 pendaftaran untuk mengisi posisi ini selama
seminggu ini. Tentu saja itu masih belum cukup dan kita harus menunggu hingga
tahun depan untuk memanggil mereka mengikuti tes.” Jawab Rani padaku dan
kubalas dengan anggukan.
“Haydar
ada masalah dengan bagianmu selama ini?” Tanyaku padanya.
“Untuk
sejauh ini kami masih belum memiliki masalah yang tidak bisa diatasi dalam
membuat cerita dan mengembangkan game. Baik yang baru maupun yang akan kita update dari game lama kita.” Aku menggangguk padanya.
“Bagaimana
denganmu Satria? Apa ada masalah selama melakukan pemrograman dalam membuat
game?”
“Sejauh
ini hanya ada beberapa masalah kecil yang bisa kami atasi berkat tes game yang
dilakukan oleh bagian Adi.” Aku melihat Adi yang mengkonfirmasi ucapan Satria
dan mengangguk ke mereka berdua.
“Baiklah
bagaimana dengan keuangan? Apa sudah selesai untuk membayarkan semua biaya tahun
ini?”
“Sudah.”
Jawab Adit dengan singkat.
“Aku
ingin semua data keuangan di meja ku besok. Tolong berikan datanya ke Rani
nanti.” Pintaku ke Adit.
“Baik
Pak. Akan segera saya serahkan.”
“Ohya
dan tolong lakukan perhitungan pajak dan sebagainya untuk ku setujui. Yang ini
tidak perlu diserahkan besok dan bisa anda kerjakan mulai January tahun depan.
Sebagai pengingat jangan lupa untuk melapor dan membayar pajak ke negara untuk
semuanya.” Ucapku.
“Baiklah.
Akan saya buat datanya tahun depan kalau begitu.”
Dan
yang lain hanya menjawab iya terhadap peringatanku tentang pajak sambil sedikit
tertawa dimana aku juga ikut sedikit tertawa untuk meringankan suasana.
Setelah
tidak adanya masalah selama bekerja kecuali dari bagian Pembuatan Suara dimana
ada alat yang rusak. Masalah ini akan segera diselesaikan dengan memesan alat
baru. Salahku juga karena membelinya tidak di sistem. Sebenarnya ada beberapa
alat tambahan yang tidak aku beli dari sistem seperti alat-alat rekaman,
pembersih dan alat-alat yang masa waktunya memang tidak lama. Ya sudahlah aku
hanya bisa membeli alat baru secepatnya untuk membuat proses pembuatan game
lancar. Kemudian kami langsung masuk ke topik pembahasan game ini.
“Konsep
yang dibuat oleh Haydar sudah ku setujui. Jadi aku ingin Randi segera membuat
gambarnya. Setelah itu untuk bagian program memproses pembuatan gamenya. Kita
bisa menunda bagian suara untuk terakhir dan kemudian di cek lagi oleh bagian
program kemudian akan di tes. Tolong perhitungan untuk proyek game ini
diberikan padaku tahun depan awal Februari. Tentu saja aku akan ikut turun
dalam game ini. Ini akan menjadi game pertama kita untuk game online ketika
server di pasang tahun depan. Aku tidak mengharap game ini jadi awal tahun.
Tapi aku ingin game ini meluncur sebelum kita Lebaran Idul Fitri tahun depan
yang sekitar bulan Juni.”
“Seperti yang kubilang. Aku akan masuk ke
proyek ini seperti proyek sebelumnya. Tentu saja jika memang tidak bisa kita
mungkin harus memundurkan peluncurannya. Tapi kita harus melakukannya dulu
sebelum ingin menyerah.” Ucapku. Mereka akhirnya mulai setuju.
“Baiklah
saya paham jika begitu Pak.” Jawab Satria yang merupakan kepala Bagian
Programing dan diikuti ucapan setuju yang lain.
“Kalau
begitu rapat selesai. Jangan lupa untuk menghadiri acara akhir tahun
perusahaan. Kalian bisa membawa pasangan dan keluarga kalian untuk
merayakannya. Oh iya tolong persiapkan untuk membayar bonus akhir tahun
berdasarkan produktivitas karyawan. Aku yakin pihak keuangan dan TU bisa
melakukan ini bersama untuk mengecek data produktivitas karyawan?”
“Akan
segera kami laksanakan.” Jawab Rani dan Adit bersamaan. Aku bisa melihat mereka
semua senang mendengar bonus akhir tahun. Baguslah karena aku juga senang jika
mereka bekerja lebih keras untuk perusahaan.
Tapi
ada sesuatu yang membuatku sakit hati untuk beberapa alasan. Tidak tahu kenapa
aku hanya membiarkannya selagi aku menyiapkan untuk pesta akhir tahun dengan
Rani sambil makan siang bersama.
Comments
Post a Comment