CHAPTER 7
AKHIR LIBURAN DI JEPANG DAN KELULUSAN SMA
Di
depan kami seorang pria dengan badan kekar dan menggunakan jas serta
berkacamata hitam melihat kearah kami dengan datar.
“Jadi
kalian adalah anak muda yang gamenya akan kami beli ya?” Tanya Pria itu, Ren
Azuki.
“Iya.
Kami adalah pemilik klub gaming kecil dari Indonesia, DJAGD!”
Aku menjawab dengan tenang.
“Ya
jadi kau juga sudah menyelamatkan Putriku jadi aku berterima kasih atas
kerjasamamu!”
“Itu
hanya kebetulan. Aku sedang berjalan-jalan ketika mendengar ada yang berteriak
di gang sepi jadi aku melihatnya. Dan menyelamatkannya!” Jelasku. Aku tidak
mungkin memberitahu mereka kalau ini sebenarnya adalah misi dari Sistem kan.
Tidak mungkin dia bisa percaya denganku (-_-‘)!
“Apa
kalian tertarik bekerja untukku?” Tanyanya dengan santai.
Aku
melihat Putra dan Haydar dan kami menjawab,
“Tidak
tertarik!”
“Saya
masih punya impian lain!”
“Saya
tidak bisa bekerja disini!”
Jawab
kami bertiga. Dengan itu dia hanya tertawa mendengar jawaban kami, “AHAHAHAHA.
Kalian masih muda jadi memang lebih baik menikmati masa muda dengan bebas!”
“Baiklah.
Aku akan menambahkan harganya menjadi 55 Miliar Rupiah karena kau menyelamatkan
Putriku jadi aku harap ini menutupi hutangku padamu anak muda!” Tawarnya.
“Anda
tidak berhutang apapun!” Balasku padanya dengan tegas. Aku tidak peduli dengan
hadiahnya. Aku hanya peduli dengan niat baikku dan hadiah dari sistem
(>_<).
“Tetap
saja kau menyelamatkan Putriku anggap ini hadiahmu!” Orang tua ini memaksa
sekali.
“Kalau
begitu saya menerimanya dengan senang hati!” Uang gratis ya terima saja lah.
“Baiklah
kalau begitu kita sudah akan deal!”
Kami
berdua menjabat tangan. Ketika kami sudah pulang Ren Azuki berbicara dengan Rin
Azuki dan Kanto Azuki.
“Bagaimana
menurutmu Kanto?”
“Dia
lumayan juga. Anak muda Geral itu! Dia cukup kuat walau masih belum terlalu
berpengalaman. Dia bisa melawan Taro dan Rito dengan seimbang. Otak dan Otot.
Itu sudah cukup bagus!”
“Ayah
aku ingin pergi ke Indonesia untuk bertemu dengannya lagi!” Ucap Putrinya
“Huh.
Kenapa jarang sekali? Apa kau tertarik dengan orang biasa sepertinya?”
Penasaran Ren menatap putrinya.
“Karena
dia menyelamatkanku. Aku ingin berteman dengannya.” Ucap Putrinya
“Hanya
berteman?” Tanya Ren.
“Hanya
berteman. Huft” Rin sedikit kesal di goda oleh ayahnya.
“Kau
bisa berlibur kesana sesekali dan mungkin kamu bisa bertemu dengannya lagi.”
Ucap Ren kemudian menyuruh Rin pergi.
“Kanto.
Tolong jaga Rin! Aku tidak melihat adanya masa depan yang bagus jika perusahaan
ini di tangan Putraku Mario. Dia itu terlalu bodoh dibandingkan mereka berempat.
Seandainya saja Kira mau mengambil alih perusahaan ini mungkin aku akan tenang.
Tapi anak bodoh itu malah pergi berkeliling dunia untuk mimpi bodohnya.” Ren
mengatakan ini sambil menghela nafas. Dia memiliki 4 anak. Kira, Mario, Rin,
dan Risa.
Anaknya
Kira memilih bertualangan mengelilingi dunia. Mario tidak memiliki bakat
memimpin perusahaan dan hanya menghamburkan uangnya. Rin adalah anak yang bisa
diandalkan tapi dia tidak memiliki koneksi yang kuat di perusahaannya selain
anak dari pemimpin perusahaan. Dan Risa masih terlalu kecil berumur 4 tahun.
“Akan
ku lakukan, Tuan Ren!” Ucapnya sambil membungkukkan badannya.
“Terima
kasih. Paman!”
“Anda
tidak perlu mempermasalahkan hal kecil, Ren!”
Sepulangnya
kami dari perusahaan Azuki kami kembali ke hotel sudah jam 8 malam. Lebih awal
kami memutuskan untuk bersenang-senang main game bersama sambil berbicara.
“Jadi
masing-masing kalian akan ku bagi 10 Miliar setuju?” Tanyaku.
“Wah
Di setuju lah. Thanks.” Ucap mereka berdua.
“Jadi
akan kemana kita setelah lulus nanti?” Aku mengalihkan pembicaraan.
“Aku
akan kuliah di jurusan arsitektur Ibukota!” Ucap Putra
“He,
baguslah. Kau bisa menggunakan uang yang kau miliki untuk membiayai kehidupanmu
sampai selesai kuliah. Bagaimana denganmu Dar?” Aku bertanya dengan Haydar.
“Aku
ingin kuliah di Sintang aja lah. Jurusan Teknik Informasi!” Ucapnya dengan semangat.
“Ho.
Mantap lah. Putra apa kau berarti akan keluar dari Perusahaan kalau begitu?” Aku
bertanya padanya.
“Yeah.
Aku minta maaf tapi menjadi arsitek adalah impianku. Sesukses apapun aku di
perusahaan aku ingin mengejar impianku!” Aku bisa mengerti impiannya. Aku
benar-benar mengerti.
Putra di masa depan memang tidak berhasil menjadi seorang arsitektur karena masalah
biaya untuk kuliah di Ibukota. Dia menjadi pegawai kantoran biasa dan aura
semangatnya memudar karena kehilangan impiannya. Dia baru tersenyum ketika
menikah dan memiliki keluarganya sendiri. Itulah pertama kalinya aku melihatnya
tersenyum sejak lulus SMA. Tapi disini pasti akan berbeda. Dia memiliki uang
yang cukup sekarang jadi aku positif dia akan bisa meraih cita-citanya. Tapi
untuk jaga-jaga.
“Kau
tetap akan mendapat uang royalti dari game yang kau buat bersama kami. Jadi
tenang saja. Dan perusahaan ku akan selalu terbuka untukmu. Datanglah ketika
kau butuh bantuan.” Ucapku.
“Haydar
apa kau masih ingin bekerja denganku saat kuliah?”
“Tentu
saja. Aku akan tetap di kota Sintang. Walaupun aku tidak akan bisa setiap hari tapi
aku akan tetap bergabung di perusahaan yang kita buat ini!” Ucapnya dengan
tersenyum.
“Ayo
kita bersenang-senang kita tinggal 4 hari disini!” Dengan itu kami
bersenang-senang hingga akhirnya kami pulang ke Indonesia. Kami menghabiskan
sekitar 3 minggu dari liburan sekolah kami dan masih tersisa liburan 2 minggu lagi.
Ketika
kami sampai di Indonesia kami memulai proyek game yang kemarin kami tunda. Ada
sekitar 4 hari sebelum malam tahun baru. Kami akan memasangnya di tanggal 1
Januari 2016.
‘Sistem
cek, Status, Skill, Uang dan Point milikku.’
STATUS
KEKUATAN
: 24,2
KECERDASAN
: 16,3
KEBIJAKSANAAN
: 15,1
KARISMA
: 17
KEBERUNTUNGAN
: 10”
SKILL
BAHASA
MIPA
IIS
KOMPUTER
MEMASAK
BERKENDARA
GAME
BELA
DIRI
TEKNOLOGI
UANG HOST SAAT INI ADALAH 51.200.503.500 RUPIAH DAN POINT SISTEM HOST ADALAH 112.000.
‘Sistem,
tukar 1 Miliar Rupiah ke Point’
“KONFIRMASI
HOST MEMBELI POINT SISTEM SEBESAR 1.000.000.000, LANJUTKAN?”
‘Konfirmasi.’
‘Sistem
beli skill Senjata dan beli semua senjata yang bisa ku beli dengan point 1
Miliar’
“ALL
WEAPON (FIRE ARM, SNIPER, SHOTGUN, SWORD, STAFF) TERBELI. SEHARGA 980.000.000
PS. SKILL PENGUASAAN SENJATA DIBELI SEHARGA 10.000.000 PS. KONFIRMASI?”
‘Konfirmasi.
Jadi masa percobaan sudah selesai ya? Semuanya jadi mahal sekarang!’
“HOST
BENAR. 6 BULAN SUDAH BERLALU JADI HOST SUDAH MELEWATI MASA PERCOBAAN. SELAMAT
HOST MENDAPAT HADIAH SUPER PIL UNTUK MASING STATUS HOST!”
‘Huh.
Terima kasih. Sepertinya dari sini akan menjadi lebih sulit lagi ya!’
“HOST
BENAR!”
Akhirnya
tanggal 1 sudah tiba. Kami merayakannya bersama membakar banyak makanan. Tidak
lupa aku juga bersedekah ke panti asuhan membawa makanan karena hadiahku diberi
oleh Yang Maha Kuasa maka aku juga akan menggunakan apa yang kudapatkan untuk
kebaikan.
Kami
membiarkan game ini untuk berkembang dan tidak akan membuat game hingga kami
lulus SMA. Setelah lulus SMA kami akan pergi menjalani hidup kami
masing-masing. Dan setelah liburan ini selesai kami akan fokus untuk belajar
menghadapi UJIAN NASIONAL. Nomor 1. Itulah tujuanku saat ini. Bukan untuk
membukatikan masalah itu dengan Shela tapi untuk membuktikannya ke semuanya aku
bisa menjadi nomor 1.
Dan
dengan itu 4 bulan sudah berlalu. Kami menyelesaikan ujian dengan senang. Saat
ini aku sedang berhadapan dengan Shela. Seseorang yang melihatku dengan kesal
karena aku bisa menggantikannya menjadi juara 1 di kelas dan di sekolah.
“Ada
apa? Kamu memanggilku kemari?” Aku penasaran kenapa dipanggil olehnya.
Mungkinkah aku akan ditembah olehnya seperti di anime. Ah tidak mungkin lah
Ahahaha, kami tidak menyukai satu sama lain. Atau dia tidak menyukaiku sama
sekali. Aku juga tidak perduli dengannya jadi aku tidak tahu kenapa aku bisa
berpikiran seperti itu. Seperti aku di masa SMA dulu.
Aku
datang ke taman tempat kami sering bermain semasa kecil, Aku, Riki, Dandi,
Dini, Putra dan Dina sering bermain disini. Huh, sudah lama sekali. Tentu saja
bagi diriku yang sekarang hanya beberapa tahun yang lalu sekitar 5-10 tahun
yang lalu. Tapi bagi diriku dimasa depan. Itu sudah sangat lama sekali. Puluhan
tahun yang lalu.
“Taruhan
kita. Kita punya taruhan!” Balasnya
Aku
mulai kebingungan, “Bukannya itu hanya bercanda. Ayolah aku tidak serius mengatakannya.”
Aku menjawabnya dengan santai. Aku sedikit tersenyum. Memori masa kecil
terngiang di pikiranku.
Man,
dia memang gadis yang sangat cantik. Yang tercantik di SMA ini. Aku mengingat masa
kecil kami berdua. Huh. Kami sebenarnya cukup dekat ketika di TK dan SD tapi
semenjak dia bergaul dengan anak-anak keren kami jarang berbicara lagi. Tapi
saat itu aku masih menyukainya. hingga aku mendapat memori dari masa depan. Aku
masih menyukainya. ketika aku mendapat memori dari masa depan aku mulai melihat
dia bersikap kekanak-kanakan yang aku tidak punya kesabaran untuk melihatnya.
Itulah kenapa meski aku tidak menyukainya lagi. Aku tidak ingin dia terluka.
Setidaknya sebagai teman dari masa lalu.
“Kamu
tahu. Terakhir kalinya kita bicara di tempat ini adalah saat kamu mengatakan
tidak ingin terlihat bermain bersama denganku ketika kita masuk SMP!” Aku
tersenyum. Memori lama mulai terbuka kembali.
“Sesuatu
seperti ‘Aku tidak ingin dilihat mengenal seorang Idiot’ Atau semacamnya!”
“Jadi
apa? Kau ingin aku minta maaf? Kalau begitu aku minta maaf. Aku salah. Aku
merusak perteman kita semua!” Untuk pertama kalinya aku melihat dia
mengeluarkan air mata di depanku setelah puluhan tahun yang lalu. Kata-kata
seorang anak kecil itu menyakitkan karena mereka tidak mengerti apa yang mereka
katakan dan mereka hanya peduli dengan diri mereka sendiri.
“Aku
memaafkanmu!” Ucapanku terasa kosong. Itu terasa kosong karena aku sudah tidak
perduli dengan hal itu lagi. Itu sudah bertahun-tahun lamanya sampai aku tidak
akan ingat kalau dia tidak mengatakannya.
“Tapi
kalau kamu memang tertarik dengan taruhan itu. Aku memerlukanmu untuk menjadi
sekretarisku. Setidaknya sampai kita akan mulai pergi berkuliah. Kamu akan
kuliah di Ibukota kan?” Tanyaku.
Aku
sudah tamat SMA dan akan mulai membuka perusahaanku untuk umum. Aku sudah
membicarakan hal ini dengan pamanku yang bekerja di pemerintahan untuk membantu
mendaftarkan perusahaanku menjadi perusahaan yang sah. Dan juga aku akan
merekrut pamanku yang ahli di bidang teknologi. Aku menghabiskan waktu
berminggu-minggu untuk menyiapkan semua berkas yang diperlukan dan menghitung
jumlah uang yang harus aku keluarkan. Yang aku perlukan sekarang adalah
menunggu kabar dari pamanku untuk menerima pengesahannya dari pemerintah dan
aku sudah siap untuk membangunnya. Sekitar 20 miliar Rupiah aku keluarkan untuk
membangun perusahaan. Membeli tanah. Membangun gedung. Membeli peralatan
kantor. Dan membuat iklan menerima pekerkja. Dan gedungnya akan memakan waktu
2-3 tahun jika aku menggunakan manusia biasa. Jadi dengan berat hati aku
membeli gedung dari sistem seharga 20 miliar point lengkap dengan 5 lantai dan
peralatan di dalamnya. Komputer, ruang voice cover, ruang makan, ruang istirahat
dan sebagainya. Sistem menutupi semua transaksi dan ijin untuk gedungnya. Dan
gedungnya akan terdaftar sebagai gedung yang dibuat oleh perusahaan luar. Untungnya
aku membeli tanah dari keluargaku seharga 3 miliar Rupiah. Dan lagi menentukan
gaji pegawai mulai dari cleaning servis hingga CEO, CTO, CFO, WP Pemasaran, CMO
dan COO perusahaan jika aku membutuhkannya nanti. Aku bermimpi besar jadi aku
menghitungnya dari awal. Untungnya game yang kami buat sebanyak 5 buah selama 4
bulan terakhir berhasil terjual dengan cepat. Menjualnya di situs gaming
Indonesia memang keputusan yang tepat. Sayangnya setelah sistem selesai
membantuku aku harus bisa membangun koneksi baru. Tapi setidaknya aku menghasilkan
105 Miliar dan dengan tambahan uang dari game sebelumnya serta game pertama
yang kubuat dengan game yang dibeli oleh beberapa perusahaan kami memiliki
kurang lebih 200 Miliar Rupiah. Aku bergetar memegang uang sebanyak itu.
Setelah membagi rata hasil terakhir kami aku masih memiliki sekitar 132 Miliar
Rupiah. Sungguh jumlah uang yang menakjubkan. Untuk memudahkanku aku membeli
skill Memimpin Perusahaan dimana skill ini akan membuatku menguasai cara untuk
memimpin dan membangun perusahaan dari awal hingga sukses seharga 20 juta Point
Sistem. Sayangnya level 1 tidak memberikanku petunjuk yang banyak. Tapi aku
bisa menggunakannya. Sedikit demi sedikit aku akan menaikkan levelnya dan
menjadikan perusahaanku mendunia.
“Sekretaris?
Untuk apa? Emangnya kamu kerja apa butuh sekretaris?” Tanya Dini
“Perusahaan.
Perusahaan Game. Walaupun Cuma bisa dibilang klub. Well aku akan
merubah namanya nanti. Aku membuat game. Kamu tahu!” Aku hanya tersenyum
menjawabnya.
“Okedeh.
Aku mau jadi sekretaris kamu. Tapi hanya sampai kita akan kuliah. Aku akan
kuliah ke Ibukota!” Dengan itu aku mendapatkan sekretaris baru. Dini bisa kumanfaatkan
dengan baik jika aku tahu bagaimana menggunakannya. Hahaha, Dini now i got you.
Setelah
itu kami saling berjabat tangan sebagai tanda deal. Saling meminta maaf atas
masa lalu dan berharap memiliki masa depan yang baru. Aku memutuskan untuk
mentraktirnya di makan yang mewah dan terkenal di kotaku. Aku bahkan
membelikannya makanan untuk dibawa pulang kerumahnya.
Sesampai
dirumah aku langsung tertidur. Karena kerja baru akan dimulai besok.
Comments
Post a Comment