CHAPTER 5
LIBURAN TENGAH SEMESTER DIMULAI
Kami
baru saja selesai melakukan kegiatan tambahan sebelum akhirnya liburan tengah
semester. Selama 6 bulan ini aku sudah mengupload 3 buah game yang menjadi
terkenal dalam waktu singkat dan memberikanku penghasilan yang sangat besar.
Aku memfokuskan untuk membuat level skillku menjadi maksimal secepat mungkin.
Aku
juga membeli skill bela diri yang setelah mendapat diskon dari sistem hanya
seharga 50.000 Sistem Point. Dan skill merakit serta memperbaiki teknologi
seharga 20.000 Sistem Point. Aku heran kenapa bisa semurah ini dan sistem hanya
menjawab aku akan mendapatkan diskon dalam waktu satu tahun pertama aku
menggunakan sistem ini jadi aku harus bisa menggunakannya dengan baik.
Aku
juga bertanya kepada sistem bagaimana cara meningkatkan statusku. Akhirnya aku
mengetahui jawabannya bahwa aku hanya bisa meningkatkan status dengan melakukan
tugas yang berhubungan dengan status tersebut. Untuk bisa mendapat 1 point
dalam satu status aku perlu melakukan tugas yang sama setiap hari selama 10
hari. Ketika aku bertanya kenapa bisa begitu sistem hanya menjawab itu sudah
menjadi peraturannya.
Saat
ini status dan skill ku adalah sebagai berikut
STATUS
KEKUATAN
: 19
KECERDASAN
: 16
KEBIJAKSANAAN
: 15
KARISMA
: 17
KEBERUNTUNGAN
: 10”
SKILL
BAHASA
MIPA
IIS
KOMPUTER
MEMASAK
BERKENDARA
GAME
BELA
DIRI
TEKNOLOGI
Tahun
2016 sudah akan tiba dan tahun ini aku akan mulai membuat game untuk android
dan iphone. Setelah mendapat banyak uang aku langsung melunasi hutang pinjaman
ke bank sebesar 84 juta Rupiah. Aku mengatakan pada ibuku ingin membeli motor
baru dan akhirnya membeli motor keluaran terbaru seharga 40 juta. Ibuku sedikit
protes ketika mendengarnya tapi aku mengatakan tidak akan ada masalah terutama
ketika aku juga membelikan ibu dan adikku motor masing-masing yang harganya 30
jutaan.
Aku
yang sebelumnya merasa aneh kenapa bisa gameku di download sebanyak itu
mendapat jawaban dari sistem,
“HOST.
WEBSITE TEMPAT HOST MENGUPLOAD MEMANG WEBSITE INDONESIA. TAPI ORANG LUAR NEGERI
JUGA AKAN MENDOWNLOAD GAME DISITU KETIKA MEREKA MELIHAT REVIEW GAME TERSEBUT
YANG MEMBUAT MEREKA PENASARAN. AKHIRNYA HOST BISA MENDAPAT JUMLAH DOWNLOAD
SEBANYAK ITU DALAM WAKTU SINGKAT!”
Dengan
penjelasan itu aku akhirnya paham jika aku pasti akan menarik perhatian dan
bersyukur sistem bisa menutupi jejakku. Aku juga sudah mengatakan pada Putra dan
Haydar untuk tidak memberitahu siapapun untuk merahasiakan hal ini. Dan juga
keluargaku hanya tahu aku membuat game.
Aku
berhasil untuk pertama kalinya dalam hidupku mendapat juara pertama tidak hanya
dikelas tapi diseluruh sekolah. Para guru yang sebelumnya berpikir aku curang
kini tidak bisa berpikir begitu lagi karena mereka sudah melihat hasil tesku
yang mereka berikan beberapa bulan lalu dengan nilai sempurna tanpa menyontek
sama sekali karena aku dipanggil secara mendadak dengan soal yang dibuat baru
saja dan diawasi oleh kepala sekolah serta wali kelasku.
Liburan
tengah semester sudah tiba. Aku mengajak kedua temanku Haydar dan Putra untuk
ikut dalam membuat game dan keuntungannya akan kami bagi bertiga. Untuk hal ini
aku bicara dengan ibuku untuk menggunakan ruangan atas rumahku yang sudah tidak
dipakai lagi. Aku memasang 3 buah komputer dengan kualitas terbaik seharga 25 juta per unit dan memasang wifi dengan kecepatan terbesar 100mb/s yang satu
bulannya 1 juta rupiah. Putra yang masih tinggal bersama orang tuanya hanya
datang bekerja hari sabtu dan minggu sedangkan Haydar yang mengekost aku
menyuruhnya untuk tinggal bersama kami dan dia hanya perlu mempermasalahkan
makannya sendiri. Aku yang juga menawarkan penghasilan tetap membuatnya
tertarik dan tinggal di rumahku sejak saat itu.
Awalnya
kami hanya bermain-main selama seminggu hingga akhirnya aku memutuskan untuk membuat
game kembali. Kami bekerja giat selama 2 bulan kemudian meluncurkan game kami.
Kali ini seperti sebelumnya aku memasang harga yang cukup rendah Rp. 5.000 satu
kali download. Kami terus memantau perkembangannya berhari-hari hingga setelah
2 bulan game tersebut berhasil melawati jumlah download 500 ribu.
Dengan
bantuan sistem aku mengambil uang 1 miliar dan memberikan masing-masing 500
juta kepada mereka. Mereka langsung takut melihat uang sebanyak itu di depan
mereka dan berterima kasih padaku. Orang tua Putra yang bertanya darimana dia
mendapat uang tersebut akupun membantunya menjelaskan bahwa aku membuat
perusahaan kecil untuk membuat game dan game yang kami buat memberikan
penghasilan yang sangat besar dalam waktu singkat. Orang tua Putra berterima kasih
padaku. Mereka yang awalnya tidak setuju untuk membiarkan anak mereka membuat
game yang dipikiran mereka adalah bukan pekerjaan malah membuat mereka merubah
pikiran ketika kami berhasil mendapat 1 miliar dalam 2 bulan kami membuat game.
Sejak saat itu Putra mulai ikut kami berdua kerja hingga tengah malam walaupun
hanya hari minggu saja kami akan bekerja hingga larut malam. Kondisi Haydar
juga sama aku membantu menjelaskan situasinya dan memberikan bukti bahwa kami
melakukan pekerjaan yang halal dan tidak ada unsur negatif. Orang tua Haydar
merasa bangga dengan Haydar ketika Haydar mengirimkan sebagian uangnya
mengatakan bahwa Haydar sudah menjadi lebih dewasa karena bisa menghasilkan
uang yang banyak.
Kami
bertiga baru saja selesai memantau game kami yang dalam proses pembuatan.
“Jadi
game yang ini akan kita luncurkan setelah tahun baru nanti. Bagaimana?” Tanyaku
pada mereka berdua.
Aku
memberi Putra tugas untuk membuat karakter. Bagi seseorang yang pandai
menggambar sepertinya terutama ketika aku sudah memberikannya alat untuk
menggambar di komputer hal ini sangat mudah dilakukannya. Mengingat
cita-citanya menjadi arsitek hal ini bukan hal yang aneh.
Sedangkan
Haydar kuberi tugas untuk membuat konsep cerita game yang aku dapatkan dari
sistem. Baru sisanya aku yang kerjakan dengan bantuan sistem hal seperti suara
dan lagu tidak akan menjadi masalah karena sistem lah yang menyediakan hal-hal
seperti itu.
“Lho?
Kenapa kita gak ngerjakan sekarang aja Di? Bukannya kita bisa punya banyak
waktu karena liburan? Aku bahkan sudah meminta ijin tidak akan pulang karena
kamu bilang masih ada yang ingin dilakukan!” Tanya Haydar yang semangat dalam
proyek kali ini. Ini adalah proyek keduanya setelah kami berhasil membuat game
pertama kami secara kelompok.
“Memangnya
kamu bekerja waktu liburan begini? Ayolah kita bisa bersantai-santai. Aku ingin
liburan!” Ucap Putra.
“Seperti
yang Putra katakan. Ini adalah waktu liburan. Jadi kita akan liburan. DJAGD akan libur ke Jepang. Beserta keluarga!!!” Aku memberi
pengumuman dengan bangga. Aku sudah menghubungi mereka untuk mengajak pergi
liburan selama 1 bulan ini. Kami akan liburan sebelum akhirnya mengikuti ujian
NASIONAL bulan April 2016.
Kali
ini Putra dan Haydar terlihat terkejut.
“JEPANG?”
Teriak mereka berdua.
“Santai-santai.
Paspor dan visa kalian sudah diurus kita akan bersenang-senang di Jepang dan
melihat tujuan utama kita disana yaitu Akihabara! Aku juga sudah menghubungi
keluarga kalian berdua dan kita akan berangkat bersama. Masing-masing keluarga
akan kuberi bekal 500 Ribu yen! Dan kita akan menggunakan uang saku kita
sendiri untuk bersenang-senang!” Ucapku dengan semangat
Mereka
sudah sedikit tenang ketika aku menjelaskan semuanya. Kemudian Ranu bertanya,
“Tapi kenapa kita akan pergi ke Jepang? Lalu ke Akihabara?”
“Kita
akan melihat toko game di sana secara langsung. Jadi ini juga merupakan seperti
study tour untuk usaha gaming kita. Gimana? Tertarik?”
Mereka
berdua mengangguk. “Mengerti, aku jadi makin bersamangat. Terima kasih sudah
mengajak keluargaku juga kalau begitu!” Aku hanya mengangguk biasa. Aku awalnya
tidak berniat membawa keluarga mereka tapi keberhasilan kami menghasilkan miliaran di game kami membuat aku bersemangat dan tambahan penghasilan pribadi
dari game pertamaku sebesar 8 miliar membuat aku tidak memperdulikan hal kecil
dan langsung menghubungi mereka untuk pergi liburan. Aku hanya meminta data
mereka untuk kubuat paspor dan visa yang dibutuhkan dengan bantuan sistem.
Semua beres dengan bantuan sistem.
‘Thanks
Sistem!’ Ucapku dalam hati.
“SAMA-SAMA
HOST!” Jawab sistem memunculkan notifikasinya.
“Jadi
malam ini kita santai-santai aja! Yuk kita langsung main game yang kemarin
lagi!” Dengan itu kami menghabiskan waktu semalaman.
Keesokan
harinya aku sudah dibandara bersama ibu dan kedua adikku. Aku juga melihat
kedua sahabatku dan keluarga mereka. Aku memberi paspor mereka dan menjelaskan
pada mereka maksud tujuan liburan kami yang sebenarnya.
“Jadi
kami akan ke Akihabara. Dan yang lainnya bisa pergi mengikuti pemandu wisata
yang sudah aku pesan. Kita akan berlibur disana selama kurang lebih seminggu. Jadi
silahkan bersenang-senang. Ini berisi 500 Ribu yen. Dan ibu saya 1 juta yen!” Ucapku ke
mereka. Mereka mengangguk mengerti.
“Cukup
bertanya ke pemandu wisata jika ada apa-apa. Mereka tahu bahasa Indonesia jadi
tidak akan ada masalah jika ada sesuatu!” Dengan begitu kami masuk pesawat dan
menikmati perjalanan beberapa jam dari Indonesia ke Jepang. Aku tertidur di
pesawat karena lelah semalaman bermain game.
Ketika
aku bangun kami sudah sampai di Jepang. Disana sudah jam 7 malam. Kami sudah
ditunggu oleh pemandu wisata kami.
“Bu
Shina. Terima kasih sudah menerima kedatangan kami!” Aku menjawab tangannya.
Dia masih terlihat sangat muda.
“Hanya
Shina saja Pak Aldi. Saya masih berumur 24 tahun!”
“Hanya
Aldi kalau begitu. Saya masih 17 tahun!”
“Ah
anda masih muda rupanya. Kalau begitu saya akan langsung mengantar kalian ke
hotel karena kalian pasti lelah!” Kami berbicara dengan bahasa Indonesia selama
dalam perjalanan. Adikku dan adik Putra bertanya banyak hal pada Shina tentang
Jepang dan dijawab dengan senang hati oleh Shina.
Setibanya
kami di hotel kami langsung menuju ke kamar kami masing-masing. Hotel yang
mewah untung saja aku sudah memberikan mereka pakaian dan perlengkapan yang
mereka butuhkan untuk hotel seperti ini.
Aku
memutuskan untuk keluar dan berbicara dengan Shina.
“Jadi
Shina! Keluarga kami akan kuserahkan pada kamu untuk membawa mereka
berkeliling. Tolong beritahu jika kamu memerlukan sesuatu!” Aku mengucapkannya
padanya sambil tersenyum.
“Tentu
saja Aldi! Ini akan menjadi kenangan terbaik mereka di Jepang. Saya berterima
kasih anda memberikan saya kesempatan untuk pekerjaan ini dengan upah yang
besar! Saya akan bicara dengan anda jika ada masalah selama liburan!” Jawabnya.
Aku tersenyum mendengarnya.
Shina
Mitsuki, 24 Tahun. Di umur 39 tahun adalah CEO perusahaan Mitsuki Group
yang bekerja dalam bidang pariwisata. Aku sedikit terkejut melihatnya yang
masih mudah disini ketika aku mencari jasa pemandu wisata untuk berlibur ke
Jepang. Ketika aku bertemu dengannya dia sudah berumur hampir 50 tahunan ketika
aku dikirim untuk membuat kerja sama dengan perusahaan mereka.
Jadi
sebelum berhasil dia adalah seorang pemandu wisata biasa ya? Menarik.
“Bahasa
Jepang anda cukup bagus! Baiklah hari sudah malam saya akan kembali ke ruangan
saya. Anda bisa memanggil saya jika anda membutuhkan bantuan saya. Saya akan
langsung membantu anda!” Ucapnya.
Ketika
kami akan kembali keruang aku masih melanjutkan untuk bersantai di ruang tamu
hotel. Aku melihat pemandang kota Tokyo di malam hari. Sangat ramai.
Aku
memutuskan untuk tidur setelah tidak ada banyak hal yang menarik untuk dilihat.
Comments
Post a Comment